
Mengenal Aquascape: Asal Usul, Komponen, Dan Tema
Mengenal aquascape – Secara singkat aquascape adalah seni untuk membuat aquarium yang indah dengan menata tumbuhan, kayu, batu, pasir dan elemen lainnya sedemikian rupa sehingga menciptakan pemandangan bawah air yang menyerupai ekosistem alami atau bahkan menghadirkan kesan artistik tertentu. Untuk kamu yang ingin tahu tentang asal usul, komponen, dan macam-macam tema aquascape, yuk simak terus sampai habis biar makin paham dan siapa tahu bisa mulai bikin aquascape versimu sendiri!
Table Of Content
- Asal Usul Aquascape
- Komponen Aquascape
- 1. Akuarium (Tank)
- 2. Substrat
- 3. Hardscape
- 4. Tanaman Air
- 5. Fauna (Ikan, Udang, Siput)
- 6. Pencahayaan (Lighting)
- 7. CO₂ (Karbon Dioksida)
- 8. Filtrasi
- Tema Aquascape
- 1. Dutch Style
- 2. Biotope Style
- 3. Jungle Style
- 4. Nature Style
- 5. Ryoboku Style
- 6. Iwagumi Style
- 7. Diorama Style
- Kesimpulan
Asal Usul Aquascape
Dikutip dari Wikipedia, Aquascaping mulai dikenal sebagai hobi yang populer sekitar tahun 1930-an di Belanda, seiring dengan munculnya design aquascape dengan tema Dutch. Setelah Perang Dunia Pertama, produk-produk perawatan ikan air tawar mulai diproduksi secara massal dan semakin mudah diakses. Hal ini mendorong para penghobi untuk mencoba hal baru, yaitu menciptakan akuarium yang keindahannya tidak lagi berfokus pada ikan, melainkan pada tata letak elemen-elemen di dalamnya.
Komponen Aquascape
Dikutip dari buku Aquascaping: A Step-by-Step Guide to Planting, Styling, and Maintaining Beautiful Aquariums karya George Farmer, unsur-unsur atau komponen penting dalam aquascape adalah:
1. Akuarium (Tank)


Akuarium adalah wadah utama tempat semua elemen aquascape disusun. Ukuran dan bentuknya mempengaruhi desain keseluruhan dan menentukan jenis serta jumlah tanaman, hardscape, dan fauna yang dapat digunakan. Tank atau akuarium bisa berupa kaca bening biasa atau low iron glass yang lebih jernih untuk keindahan visual yang lebih maksimal.
2. Substrat

Substrat adalah lapisan dasar akuarium dengan fungsi utama sebagai media tanam bagi tanaman, mencegah tanaman mengapung ke permukaan air. Substrat biasanya mengandung berbagai macam nutrisi penting yang bermanfaat bagi akar tanaman. Selain itu, substrat juga akan menjadi tempat tinggal bagi bakteri yang akan membantu filtrasi, dan juga mengurai sampah organik seperti kotoran ikan.
3. Hardscape


Hardscape adalah sebutan umum untuk material dekoratif di dalam akuarium. Dalam aquascaping, material yang paling sering digunakan adalah kayu dan batu. Hardscape berperan sebagai tulang punggung dari aquascape. Jika kita dapat menciptakan komposisi hardscape yang berdampak kuat dan seimbang secara estetika, maka kemungkinan besar kita akan berhasil menciptakan aquascape yang indah.
4. Tanaman Air


Tanaman menawarkan banyak manfaat bagi seluruh ekosistem akuarium. Pertama, tanaman memiliki tampilan yang indah—sangat cocok untuk aquascaping, karena tujuan utamanya adalah menciptakan karya seni hidup yang memukau. Selain itu, tanaman menghasilkan oksigen dan menyerap zat-zat berbahaya dari air akuarium, sehingga membantu menjaga lingkungan yang sehat bagi semua penghuni akuarium, termasuk ikan, udang, siput, dll. Tanaman juga memberikan rasa aman dan perlindungan bagi ikan, dengan banyak spesies yang bergantung pada keberadaan tanaman untuk berkembang biak.
5. Fauna (Ikan, Udang, Siput)


Mengisi akuarium dengan ikan, udang, dan siput adalah salah satu bagian paling menyenangkan dari seluruh proses aquascaping. Mereka adalah elemen penting yang dapat memberikan keseimbangan sempurna antara gerakan, warna, dan perilaku untuk benar-benar menghidupkan sebuah aquascape
6. Pencahayaan (Lighting)
Cahaya adalah energi utama bagi fotosintesis tanaman air. Terlalu sedikit cahaya membuat tanaman susah tumbuh atau bahkan mati, sementara terlalu banyak dapat menyebabkan pertumbuhan alga.
7. CO₂ (Karbon Dioksida)
Karbon dioksida (CO2) adalah faktor terpenting dalam pertumbuhan tanaman. CO2 merupakan bagian dasar dari proses fotosintesis, di mana tanaman menggunakan cahaya dan CO2 untuk dapat tumbuh dan menghasilkan oksigen. Sebaliknya, pada malam hari terjadi proses respirasi, di mana tanaman menggunakan oksigen dan menghasilkan CO2. Sekitar 40 persen dari tubuh tanaman akuarium terdiri dari karbon, dan untuk dapat tumbuh, tanaman membutuhkan lebih banyak karbon.
8. Filtrasi
Filter menjaga kualitas air tetap bersih dan sehat bagi tanaman serta ikan. Sebagian besar akuarium memerlukan suatu bentuk filtrasi dan sirkulasi. Namun ada saja pengecualian, karena beberapa orang memilih menggunakan sistem tanpa filter. Filter menjaga kebersihan air akuarium melalui cara mekanis, biologis, dan terkadang kimiawi.
Tema Aquascape
Aquascape memiliki beberapa macam tema atau style, masing-masing dari tema ini memiliki ciri khas nya tersendiri. Beberapa tema aquascape adalah:
1. Dutch Style

Tema Dutch mulai dikenal sejak tahun 1930-an dan punya aturan main yang cukup ketat, yang awalnya dibuat oleh Dutch Society for Aquarists (NBAT) di tahun 1956. Inti dari gaya ini adalah penataan tanaman secara rapi dan terstruktur, dengan fokus pada kombinasi warna, tekstur, dan penempatan tanaman di dalam akuarium. Gaya ini mirip seperti taman-taman bunga formal yang sering dijumpai di beberapa negara eropa.
Baca Juga : Dutch Style Aquascape: Peraturan, Tips, Dan Referensi
2. Biotope Style

Tema Biotope dibuat untuk meniru habitat asli ikan di alam liar. Sebelum membuatnya, biasanya dilakukan riset tentang daerah asal ikan, mulai dari kondisi air seperti suhu dan kadar kimia dalam air, sampai kecepatan arus dan kedalamannya.
Habitat seperti sungai, danau, atau aliran air dari berbagai penjuru dunia bisa ditiru dengan cukup detail. Dasar akuarium dan elemen alami seperti daun kering, kayu, dan batu juga disesuaikan agar mirip dengan aslinya.
Beberapa jenis biotop juga dilengkapi tanaman air, tentu saja dengan jenis yang sesuai. Penataan elemen-elemen ini di dalam akuarium nggak cuma asal taruh—tapi juga memperhatikan titik fokus, keseimbangan visual, tekstur, dan kadang permainan warna.
3. Jungle Style

Tema Jungle atau hutan adalah salah satu gaya aquascape yang paling bebas—nggak ada aturan khusus yang harus diikuti. Meski begitu, ada beberapa ciri khas yang sering muncul, seperti tanaman yang tumbuh rapat dan penggunaan tanaman berdaun lebar, contohnya Apongogeton dan Echinodorus ukuran besar.
Biasanya hampir nggak ada ruang terbuka, dan penataan tanaman dari depan ke belakang pun nggak terlalu diperhatikan. Justru kesan ‘semrawut’ itulah yang jadi daya tarik utamanya. Karena tampilannya yang bebas dan nggak terlalu mengikat, gaya ini cukup digemari oleh pemula yang belum punya gambaran pasti soal tampilan akhir aquascape mereka.
4. Nature Style

Tema Nature adalah salah satu gaya aquascape yang paling digemari di seluruh dunia. Gaya ini pertama kali diperkenalkan oleh aquarist asal Jepang, Takashi Amano, yang sayangnya telah wafat pada 4 Agustus 2015 di usia 61 tahun.
Amano mengubah cara pandang orang terhadap akuarium—sesuatu yang sekarang mungkin terlihat biasa, tapi dulu merupakan terobosan besar. Ia adalah orang pertama yang dengan ahli menggabungkan elemen alami seperti kayu, batu, dan tanaman hidup untuk menciptakan akuarium yang menyerupai potongan alam, mulai dari lanskap berbatu hingga hutan.
Baca Juga : Nature Style Aquascape: Aquascape Tema Natural
5. Ryoboku Style

Tema Ryoboku mengandalkan kayu sebagai elemen utama dalam hardscape. Batu boleh saja dipakai, tapi bukan jadi fokus utamanya. Ada banyak jenis kayu yang bisa digunakan seperti driftwood, bogwood, kayu Manzanita, dan akar Redmoor.
Biasanya, kayunya dibiarkan menjulur keluar dari permukaan air untuk memberikan kesan alami yang lebih kuat. Lumut dan tanaman epifit juga sering ditambahkan karena bisa memberikan tampilan yang lebih dewasa dan sedikit ‘berumur’. Umumnya hanya satu jenis kayu yang dipakai supaya tampilannya tetap natural.
Tapi sekarang, makin banyak yang menambahkan detail kecil berupa cabang-cabang tipis yang menjuntai, mirip dahan atau akar yang menjalar di batang kayu utama.
6. Iwagumi Style

Iwagumi, yang berarti “taman batu” dalam bahasa Jepang, adalah salah satu gaya aquascape Nature Aquarium yang paling terkenal dan banyak digemari karena tampilannya yang simpel dan bernuansa zen.
Batu menjadi satu-satunya material hardscape yang digunakan, jadi pemilihan jenis dan ukuran batu harus dilakukan dengan teliti agar hasilnya maksimal. Gaya ini bisa sedikit menipu bagi pemula karena tampak sederhana, padahal memerlukan perhatian yang cukup detail dalam penataannya.
Baca Juga : Iwagumi Aquascape: Prinsip, Teknik, Dan Kesulitannya
7. Diorama Style

Saat ini, salah satu tren populer dalam dunia aquascape adalah gaya diorama, yang terinspirasi dari pemandangan alam atau adegan fantasi. Gaya ini juga dikenal dengan sebutan “georama.” Aquascape seperti ini biasanya menonjolkan hardscape sebagai elemen utama, dengan susunan batu atau kayu yang dirancang menyerupai lanskap mini.
Penanaman tanaman umumnya dibuat seminimal mungkin, menggunakan jenis bertekstur halus agar proporsi dan skala tetap terlihat realistis. Proses penyusunan hardscape bisa sangat rumit dan memakan waktu berbulan-bulan karena setiap elemen direkatkan dengan sangat hati-hati
Kesimpulan
Aquascape adalah salah satu hobi yang cukup populer untuk masyarakat Indonesia, dengan banyak nya komponen dan berbagai macam tema yang dapat dijadikan sebagai rujukan semoga artikel ini dapat membuat pembaca lebih memahami mengenai hobi aquascape.
Jangan lupa untuk follow akun Facebook & Tiktok kami untuk inspirasi design aquascaping kamu!